JUBILEUM 150 TAHUN HKBP

JUBILEUM 150 TAHUN HKBP

15 April 2009

Tiga Dolok Ke Saribu Dolok

TIGA DOLOK KE SARIBU DOLOK

 

Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan TUHAN dan jauhilah kejahatan (Amsal 3 : 7)

 

Si Martogi, adalah pengusaha sukses di Jakarta. Biarpun otak dan tampang pas-pas an (cuman sampe SD) namun hidupnya ulet. Dia mengambil jurusan bisnis mengumpulkan barang-barang yang gak terpakai lagi, ato kalo di Medan dibilang “botot”. Lumayanlah…keluarganya dapat dikatakan sudah sejahtera.

Sudah lama beliau merencanakan pulang ke  Sumatera, ke kampung ompung-nya di Saribu Dolok rame-rame dengan seluruh keluarga. Lahir dan besar di Jakarta, baru sekali dia ke kampung ompungnya itu, itupun ketika masih kecil. Karena rombongan, mereka memutuskan lewat jalan darat alias pakai mobil, lumayan…skalian bisa pamer sama kerabat bapak dan ompungnya nanti di kampung …sudah jadi orang di Jakarta.

Singkat kata…dua hari di perjalanan, mereka sudah melewati Danau Toba – Parapat menjelang kota Siantar. Dekat sebuah Puskesmas di pinggir jalan raya, si Martogi pun meminggirkan mobilnya, dengan niat hendak bertanya kepada serombongan pegawai Puskesmas yang baru pulang kerja.

Martogi                       : (dengan gaya pede sambil pakai kaca mata hitam dan bahasa

                                      Batak yang pas-pas an). Horas..Ito…

Rombongan pegawai  : Bah…Horas…Ito…

Martogi                       : Nga di dia on nuaeng?...aha do goar ni huta on?

                                      (sudah dimana ini sekarang…apanya nama kawasan ini?)

Salah seorang dari       : Oh…Tiga Dolok…Ito..

Pegawai

Martogi                       : (dengan mimik bingung campur lelah dan kesal)..

                                      ..o o o..dao nai hape…

                                       (o o o ..masih jauh rupanya)

Pegawai yang lain       : Ito mau kemana rupanya? Nampaknya rombongan mudik dari

                                      Jakarta, yah… (karena dilihat mobil si Martogi plat B)

Martogi                       : Iya nih..Ito…Kami dari Jakarta. Sudah dua hari di perjalanan,

                                      Mau ke kampung ompung di Saribu Dolok. Makanya aku sedikit

                                      kesal, soalnya Ito itu bilang tadi ini masih di Tiga Dolok.

                                      Berarti kan…ada sembilan ratus sembilan puluh tujuh kampung

                                      Dolok lagi yang harus dilewati. Berapa hari lagi pulak..lah itu?

Rombongan pegawai  : ????????????????? 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar