TARUTUNG-SIBOLGA
Kamu juga harus bersabar dan harus meneguhkan hatimu, karena kedatangan Tuhan sudah dekat!
(Yakobus 5 : 8)
Pada saat liburan naik kelas, ompung si Joni bertelepon ke orangtuanya di Medan, agar si Joni ke kampung mereka. Maklumlah...pahompu panggoaran (cucu laki-laki tertua dari anak tertua), ompungnya sudah rindu. Karena masih sibuk dengan usahanya (maklumlah orangtua si Joni jual "bumbu jadi" di Pasar Petisah, Medan) maka diputuskan si Joni dikirim aja melalui Bus, nanti ompungnya yang jemput di stasiun Bus. Jadilah mama-nya mengantar si Joni yang yang masih berusia 7 tahun itu ke Stasiun Makmur di kawasan Marindal, Medan naik Bus jurusan Medan-Sibolga. Mamanya berpesan pada pak supir," Amang..., titip anak saya ya? Nanti kalo sampe di Tarutung, tolong kasih tau anak saya."
Sepanjang perjalanan, si Joni cerewet sekali. Sebentar-sebentar ia bertanya pada penumpang, "Udah sampe Tarutung belom?" Hari mulai malam dan anak itu masih terus bertanya-tanya. Penumpang yang satu menjawab," Belom, nanti kalo sampek pun dibangunin nya kau sama keneknya (kondektur bus)! Tidur aja!" Tapi si Joni tidak mau diam, dia maju ke depan dan bertanya pada supir untuk kesekian kalinya." Pak, sudah sampe Tarutung belom?"
Sepanjang perjalanan, si Joni cerewet sekali. Sebentar-sebentar ia bertanya pada penumpang, "Udah sampe Tarutung belom?" Hari mulai malam dan anak itu masih terus bertanya-tanya. Penumpang yang satu menjawab," Belom, nanti kalo sampek pun dibangunin nya kau sama keneknya (kondektur bus)! Tidur aja!" Tapi si Joni tidak mau diam, dia maju ke depan dan bertanya pada supir untuk kesekian kalinya." Pak, sudah sampe Tarutung belom?"
Pak Supir yang sudah lelah dengan pertanyaan itu menjawab," Belum! Tidur aja lah kau ya! Nanti kalo sampek Tarutung, pasti dibangunin!"
Kali ini, si Joni tidak bertanya lagi, ia tertidur pulas sekali. Karena suara si Joni tidak terdengar lagi, semua orang di dalam Bus lupa padanya, sehingga ketika melewati Tarutung, tidak ada yang membangunkannya. Apalagi jalan Tarutung-Sibolga penuh dengan kelokan sehingga dapat membuat penumpang mabuk. Bahkan sampai melewati Batu Lubang yang terkenal rawan dan Bus harus lambat, serta Bus sudah menjelang Terminal Tarutung si Joni tertidur dan tidak bangun-bangun. Tersadarlah si supir bahwa ia lupa membangunkannya.
Lalu ia meminggirkan Bus-nya di pinggir jalan Sibolga sebelum terminal, dan bertanya pada para penumpang," Amang - Inang (Bapak-ibu), gimana nih, kita antar balik gak anak ini?" Para penumpang pun merasa bersalah karena ikut melupakan si Joni dan setuju mengantarkannya kembali ke Tarutung.
Maka kembalilah rombongan bis itu mengantar si Joni ke Tarutung. Sesampai di Tarutung, si Joni dibangunkan. "Nak! Udah sampe Tarutung! Ayo bangun!" Kata si supir. Si Joni bangun dan berkata, "O, udah sampe yah!" Lalu membuka tasnya dan mengeluarkan kotak makanannya.
Seluruh penumpang bingung. "Bukannya kamu mau turun di Tarutung?" tanya si supir kebingungan. "Nggak, saya ini mau ke Sibolga, ke tempat ompung. Kata mamak, ...kalo udah sampe Tarutung, saya boleh makan nasi kotaknya!"
(Supir dan penumpang : ?%#*@)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar