Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) adalah gereja yang berada ditengah dunia yang berubah dan berkembang dengan cepat,baik secara komunal maupun secara individual. Arus informasi yang sangat cepat telah mendukung penyampaian berbagai budaya terhadap seluruh aras kehidupan masyarakat. Semakin besar sentuhan berbagai budaya kepada suatu masyarakat maka akan semakin cepat pula perubahan yang akan terjadi.Proses globalisasi telah menghantar duniasekarang menghadapi berbagaikrisis seperti: semakin dalamnya kemiskinan, semakin parahnya pengrusakan lingkungan hidup dan terjadinya disintegrasi sosial.
Demikian juga ditengah kehidupan bangsa Indonesia, melihat perkembangan yang terjadi akhir-akhir ini di dalam masyarakat ada banyak kegelisahan yang menimbulkan pertanyaan besar. Betapa rapuhnya disiplin manusianya dan sangat mudah jatuh ke dalam tindakan-tindakan kekerasan dan anarkis, dan meninggalkan sikap hidup kegotongroyongan. Globalisasi yang ditandai dengan cepatnya perkembangan arus dan tehnologi informasi ditengah bangsa kita juga telah memicu suburnya pertumbuhan paham pluralisme yang berdampak pada lahirnya gerakan agama baru dan kontra pluralis yang ditandai dengan menguatnya fundamentalisme agama. Kedua paham tersebut dapat mengancam kehidupan gereja masa kini.
Sebagai bagian integral dari masyarakat dan bangsa, HKBP merasa bahwa solusi terhadap persoalan yang terjadi saat ini juga merupakan sebuah tanggung jawab. HKBPtidak mungkin melarikan diri dari kenyataan itu dan menjadikannya hanya sebagai urusan pemerintah. Sudah tentu bahwa peran HKBP sangat dibutuhkan, dengan mengajak para Pendeta untuk ikut menggumuli dan melakukan hal-hal positip secara kritis dan obyektip serta tidak terjebak dengan tindakan yang akan memperparah keretakan hubungan masyarakat. HKBP turut bertanggung jawab untuk menjadi wadah perekat bangsa dan ikut membantu pemerintahmenciptakan masyarakat yang sejahtera, sebagaimana tertuang dalam motto Tahun Diakonia HKBP 2009, “Sejahtera Masyarakat Sejahtera Gereja”.
Dalam suasana Tahun Diakonia HKBP 2009 ini, para Pendeta HKBP akan berkumpul kembali dalam satu wadah Rapat Pendeta HKBP 2009 bertempat di Komplek Seminarium Sipoholon Tarutung Tapanuli Utara dari tanggal 3 s/d 7 Agustus 2009, dengan mengambil tema: “Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati”(Lukas 6:36)dan sub-tema: “Pendeta HKBP terpanggil meningkatkan kebersamaan terhadap sesama Partohonan dan memberdayakan anggota jemaat menjadi berkat di tengah Gereja, masyarakat dan bangsa pada Era Global”. Rapat Pendeta HKBP 2009 yang akan diikuti oleh sejumlah 1346 orang Pendeta HKBP ini akan merenungkan kembali dan memperbaharui komitmen panggilannya sebagai pelayan Tuhan untuk menata ulang pelayanan melalui pelayanan Diakonia. Prinsipnya adalah “Murah Hati” dan ini akan menjadi ciri khas yang hadir pada setiap Pendeta HKBP.
Kemurahan adalah belas kasih Allah, karena Tuhan mencintai dan menyalurkan berkat kepada ciptaanNya secara holistik, yang meliputi seluruh ruang lingkup kehidupan manusia. Oleh karena itu, seorang yang masuk dalam proses murah hati, padanya teridentifikasi bahwa Tuhan telah hadir. Inilah yang menjadi salah satu orientasi pelayanan Pendeta HKBP, yaitu mampu menyatakan kehadiran Tuhan dalam dirinya yang tampak dalam sikap, kebijakan, dan tindakan.Hal ini sangat perlu, melihat sisi buruk dari era global bahwa tidak semua pihak diuntungkan olehnya, melainkan banyak yang terlena, bingung skeptis dan ragu-ragu melihat kejutan perubahan yang sangat cepat dalam kurun waktu 10 tahun terakhir ini ditengah bangsa kita. Rapat Pendeta HKBP 2009 ini merupakan wadah strategis untuk menggali solusi konseptual atas persoalan yang timbul dari era global, serta menelaah landasan teologis, titik tolak pelayanan partisipatif terhadap beban bangsa, masyarakat, jemaat dan sesama pelayan.
Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dilakukannya Rapat Pendeta HKBP 2009 ini adalah untuk memberikan arah teologis bagi perjalanan HKBP dan seluruh pendeta HKBP dalam visi dan misi HKBP, sehingga dengan demikian HKBP dapat hadir sebagai gereja yang “Berbelas kasih” dan “Bermurah hati” ditengah-tengah kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, melalui Rapat Pendeta ini para Pendeta HKBP diharapkan akan: 1)Mengevaluasi pelayanan yang telah dilaksanakan dalam kurun waktu4 (empat) tahun terakhir setelah Rapat Pendeta HKBP 2005; 2) Memantapkan landasan teologis dalam mengantisipasi masalah-masalah yang diakibatkan oleh dampak negatif dari globalisasi dan krisis multi dimensi sehingga jemaat merasa didampingi dan dimampukan untuk memberi jawab terhadap persoalan yang dihadapi; 3) Adanya kesamaan pemahaman teologis dan penyeragaman tehnis pelaksanaan pelayanan pendeta; 4)Penyegaran kembali akan tugas panggilan, serta meningkatkan integritas pelayanan. Menumbuhkan kesadaran kebersamaan sesama pelayan HKBP untuk mengatasi masalah-masalah yang ditemui para pelayan dalam tugas pelayanan.
Materi
Rangkaian materi acara para Rapat Pendeta HKBP 2009 untuk mencapai tujuan tersebutantara lain adalah: 1) Orientasi Rapat dari Panitia Rapat Pendeta; 2) Pembukaan Rapat Pendeta dalam bentuk ibadah yang dipadu dengan khotbah Tema Rapat Pendeta, Pidato Pembukaan dari Ketua Rapat Pendeta, Kata-kata sambutan, Bimbingan Ephorus; 3)Penelaahan Alkitab; 4) Ceramah Tema Rapat Pendeta HKBP 2009 oleh Pdt. Dr. Martongo Sitinjak; 5) Ceramah Sub Tema oleh Dr. R.E. Nainggolan; 6) Topik Khusus; 7) Laporan Ketua Rapat Pendeta HKBP; 8) Laporan dari komisi Teologi dan Liturgi; 9) Informasi Kesejahteraan Pendeta; 10) Pemilihan Ketua Rapat Pendeta.
Pengorganisasian
Yang menjadi Penanggungjawab dalam Rapat Pendeta HKBP 2009 ini adalah Ephorus HKBP Pdt.Dr.Bonar Napitupulu dan Ketua Rapat Pendeta HKBP Pdt.Dr. Jamilin Sirait. Sebagai pelaksana Pimpinan Pusat HKBP telah membentuk Kepanitiaan dengan Pdt. Ramlan Hutahaean MTh (Sekretaris Jenderal HKBP) sebagai Ketua Umum, Pdt. Sahat Manogari Silitonga STh (Ketua I), Pdt. DonalA. Sipahutar (Ketua II), Pdt. Same Siahaan STh sebagai Sekretaris Umum, Pdt. Miduk Sirait STh (Sekretaris I), Pdt. Rikson Hutahaean MTh (Sekretaris II) dan Pdt. Bistok M. Siagian STh sebagai Bendahara Umum, dibantu oleh beberapa seksi.
Doakan dan dukunglah Rapat Pendeta HKBP 2009 ini. Kiranya melalui Rapat Pendeta HKBP 2009 ini pelayanan gerejaNya semakin nyata di dunia ini. Tuhan Yesus Memberkati.
Pearaja Tarutung, 29 Juli 2009
HURIA KRISTEN BATAK PROTESTAN
PANITIA RAPAT PENDETA HKBP 2009
(dikutip dari website HKBP www.hkbp.or.id)
no comment
BalasHapus